Minggu, 31 Mei 2015

Kalong di Ekosistem

Hama
Kalong seringkali dianggap sebagai hama tanaman yang merugikan karena menyerang buah-buah yang masak, terutama pada jenis buah-buahan yang dibudidayakan. Namun demikian, kalong tidak semata-mata menggantungkan hidupnya pada buah-buahan yang berasal dari tanaman budidaya, tetapi juga memangsa buah-buahan dari tanaman yang tumbuh alami. Ketersediaan sumber pakan alami dari pohon-pohon di hutan menjadi penting dalam mendeskripsikan persepsi kalong, terutama pemakan buah. Apabila sumber makanan alami tidak ditemukan lagi, tentunya kalong akan mencari sumber lain di lahan budidaya.  Di sinilah persepsi negatif terhadap kalong, yaitu sebagai hama muncul.
Meskipun kalong memakan buah pada tanaman budidaya, tetapi bila dilihat lebih jeli, kerugian yang disebabkan oleh kalong di kebun buah-buahan sebetulnya tidak sebesar yang dibayangkan. Kalong hanya memakan buah-buah yang telah masak dan periode waktunya hanya beberapa hari menjelang panen. Berikut perbedaan buah yang telah dimakan kalong dan serangga. Jika buah yang telah digigit oleh kalong meskipun hanya sebagian, tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi.
Gambar 1. Contoh  buah jambu yang telah digigit oleh Kalong
Gambar 2. Contoh buah jambu yang telah digigit oleh serangga
Peran Kalong di Ekosistem
Kalong juga memiliki sisi positif terutama bagi ekosistem. Kalong merupakan mamalia satu-satunya yang dapat terbang. Kalong memakan buah dan mengeluarkan bijinya melalui feces sehingga kalong merupakan hewan pemencar biji. Kalong dapat terbang jauh sehingga menjadi pemencar biji yang baik. Kalong juga dapat membantu dalam penyerbukan karena hewan ini jkuga memakan nectar dari bunga. Serbuk sari yg menempel pada tubuhnya membantu penyerbukan. Banyak orang juga mempercayai khasiat daging kalong, salah satunya dipercaya untuk mengobati penyakit asma.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar